SERANG - Jembatan merupakan suatu konstruksi yang dibangun untuk menghubungkan dua jalan yang terputus karena adanya hambatan seperti aliran sungai, lembah yang curam, jurang, jalanan yang melintang, jalur kereta api, waduk, saluran irigasi dan lainnya.
Bisa dibilang jika jembatan merupakan sarana transportasi yang sangat penting, karena dengan adanya jembatan dapat menyingkat waktu tempuh ke suatu tempat atau wilayah.
Jembatan Gantung (Suspension Bridge) berfungsi sebagai pemikul langsung beban lalu lintas yang melewati jembatan tersebut. Seluruh beban yang lewat di atasnya ditahan oleh sepasang kabel penahan yang bertumpu di atas 2 pasang menara dan 2 pasang blok angkur.
Namun yang terjadi pada jembatan gantung Cibodas yang menghubungkan Desa Cibodas, Kecamatan Tanara dengan Desa Puser, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten yang baru saja selesai di kerjakan PT. Manggala Duta, hasil pekejaan abutmnet diduga dilaksanakan asal jadi, alias kejar tayang.
Pantauan dilokasi, terdapat 1 blok angkur roboh dan abutment bagian bawah jembatan yang berada pada kedua ujung pilar-pilar jembatan, fungsi dari abutment yaitu untuk menahan seluruh beban hidup (angin, hujan, kendaraan, dll) dan beban mati ( beban gelagar, dll) pada jembatan kondisinya sudah ada keretakan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP LSM Gerakan Transparansi Rakyat (GTAR) Romy Safriyal mempertanyakan kredibilitas perusahaan PT. Manggala Duta selaku kontraktor yang mengerjakan jembatan tersebut.
"Anggaran yang digunakan untuk pembangunan jembatan ini mencapai Rp 6,3 Miliar. Akan tetapi, hasil dari pekerjaannya saya duga asal jadi bahkan terkesan kejar tayang," katanya, Jum'at (7/2/25).
Masih kata Romy, seharusnya pihak PT. Manggala Duta lebih mementingkan kualitas pembangunan ketimbang mementingkan keuntungan semata. Karena jembatan itukan fungsinya untuk sarana transportasi bagi masyarakat disekitar lokasi.
"Hasil pekerjaan abutment terlihat ada yang ambruk dan diduga tidak semuanya menggunakan pondasi, apakah hasil pekerjaannya akan diterima oleh BPJN Banten," tambahnya.
Dengan adanya temuan seperti ini, dirinya akan segera melakukan evaluasi dan investigasi perihal adanya dugaan 1 blok angkur yang jebol.
"Secepatnya saya akan melakukan aksi demo di kantor Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Banten dan akan saya layangkan surat ke Kejaksaan Tinggi Banten," imbuhnya.
Sementara itu, pihak PT. Manggala Duta sampai berita inj ditayangkan belum bisa dikonfirmasi.
Untuk diketahui, pembangunan jembatan gantung Cibodas dengan nilai kontrak Tp 6.384.659.000,00 bersumber dari APBN tahun anggaran 2024 nomor kontrak PB.0201/KTR/E-KAT.JG 2024/BANTEN 1 – PPK 1.2/02 dikerjakan PT. Manggala Duta. (Din)
Home
Infrastruktur
PT. Manggala Duta
Pembangunan Jembatan Gantung Cibodas Diduga Asal Jadi, LSM GTAR akan Lapor Kejati Banten
Pembangunan Jembatan Gantung Cibodas Diduga Asal Jadi, LSM GTAR akan Lapor Kejati Banten



Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
Trending Now
-
STN - Pencak Silat sebagai seni harus menuruti ketentuan-ketentuan, keselarasan, keseimbangan, keserasian antara wirama, wirasa dan wiraga....
-
Poto Dokumen Aksi GPMI Pandeglang, Selasa, 11/03/25 PANDEGLANG,- Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pemuda Indones...
-
BANTEN - Puluhan orang perwakilan dari DPW Solidaritas Merah Putih (SOLMET) Banten lakukan aksi unjuk rasa di halaman Kejaksaan Tinggi Bante...
-
SERANG - PT. Cahaya Modern Metal Industri (CMMI) yang berada di kawasan Industri Modern Cikande, tepatnya di Desa Nambo Udik dan Sukatani, ...
-
Dokumentasi kegiatan saat memberikan tausyiah Ramadhan, Minggu 09/03/25 PANDEGLANG,- Mathla’ul Anwar Boarding School sukses menyelenggarak...