TANGERANG - Chlorprimazine atau Eksimer adalah obat pil antipsikotik generasi pertama (FGA) yang digunakan untuk membantu mengatasi gangguan kejiwaan, bipolar I, menghilangkan rasa takut, hingga mengendalikan perilaku yang meledak-ledak.
Selain itu juga obat ini sering digunakan untuk mengobati seseorang dengan gangguan psikotik atau penyakit kejiwaan berat. Namun, obat ini juga bisa dipakai untuk mengobati gangguan kesehatan lain.
Pada orang dewasa, eksimer biasa digunakan untuk mengobati mual, muntah, cegukan kronis, hingga gejala tetanus. Sedangkan, pada anak-anak dengan rentan usia 1 hingga 12 tahun, eksimer digunakan untuk mengobati masalah perilaku agresif maupun hiperaktif.
Ketika dikonfirmasi Adam penjaga toko mengatakan, toko ini baru buka sekitar 2 minggu yang lalu. Kalau untuk pemilik toko namanya FKN.
"Untuk koordinator lapangannya MKS," kata Adam di Jalan Lengkong Gudang Timur Raya, Kelurahan Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten Sabtu (25/01).
Menanggapi hal tersebut, Aktivis Banten Romy Syafriyal sangat menyayangkan dengan keberadaan toko yang diduga menjual eksimer dan tramadol di wilayah Kota Tangerang Selatan dan sekitarnya.
"Saya sebagai aktivis tentu saja sangat prihatin dengan keberadaan toko yang dengan seenaknya menjual obat-obatan terlarang jenis eksimer dan tramadol," ucapnya.
Masih kata Romy, apabila keberadaan toko tersebut dibiarkan dan tanpa adanya teguran dari lingkungan sekitar dan juga intansi terkait, seperti apa generasi muda kita nantinya. Karena obat ini tergolong cukup keras jika tidak digunakan secara tepat dan tidak boleh dikonsumsi sembarangan serta tidak dijual secara bebas.
"Pastinya efek samping dari obat ini apabila digunakan secara berlebihan dikhawatirkan akan mempengaruhi pola pikir bagi penggunanya," tambahnya.
Sementara itu, FKN dan MKS hingga berita ini ditayangkan belum bisa dikonfirmasi. (Red/*)
