SERANG - Intensitas hujan akhir tahun 2024 ini memasuki cuaca extrim, sangat berdampak pada kaum petani, seperti yang di alami petani di wilayah Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
Dari hasil pantauan media Sultannews.co.id puluhan hektar area lahan pertanian (sawah) terancam gagal tanam, yang di akibatkan meluapnya air dari beberapa rawa sebagai penampung air baku yang airnya tidak bisa keluar pembuangan menuju muara.
Beberapa penyebabnya yakni pendangkalan sedimen, banyaknya gulma (eceng ) yang menghambat kelancaran aliran sungai, ditambah penyempitan ratusan meter sepanjang kali Cikopo dan kali Sultan Kanal, yang sempadan sungainya beralih fungsi sebagai tambak (empang) warga,
Keadaan banjir ini di keluhkan M Abas ketua Poktan Tunas Tani dari Desa Cerukcuk, dirinya mengatakan, "banjir yang terjadi di beberapa lokasi yaitu Desa Siremen dan Desa Cibodas ini diakibatkan meluapnya air rawa Berondong, yang alirannya tidak bisa keluar ke muara, selanjutnya disebabkan sepanjang kali Sultan Kanal dan kali Cikopo dipenuhi gulma (eceng), sehingga aliran air tidak lancar dan adanya penyempitan aliran kali akibat pengalihan fungsi sepadan sungai menjadi empang, maka wajar untuk wilayah Cibodas dan Siremen banjir dan terancam gagal tanam, yang akan berdampak pada musim tanam tidak serempak," ucap Abas, Kamis 27/12/24.
Lebih lanjut menurut Abas, "untuk menanggulangi yang sedang di alami para petani di wilayah Tanara sebaiknya instansi terkait segera melakukan tindakan dan tanggap terhadap persolan yang sedang di alami para petani saat ini, setidaknya melakukan normalisasi pengangkatan gulma dan sedimen, dan pihak desa melakukan upaya memfasilitasi," tandasnya.
Keadaan banjir yang menggenangi areal persawahan dan mengancam gagal tanam ini juga di keluhkan warga Desa Siremen, Efendi AS, "dampak banjir yang mengancam gagal tanam di musim ini, berdampak pada musim tanam tidak serempak yang akan berpengaruh pada hasil panen, maka hal ini perlu mendapatkan perhatian dari para pemangku kebijakan mulai dari pihak desa sampai tingkat daerah," harapnya.
Masih kata Ependi, "kami sudah melakukan koordinasi dengan Kepala Desa Tenjoayu, mengingat untuk kali Cikopo masuk wilayah Desa Tenjoayu, Kepala Desanya sudah merespon baik akan membantu dan siap untuk menurunkan excavator, semoga dua tiga hari ini sudai eksen," ucapnya.
(Suprani)
Home
Banjir
Kecamatan Tanara
Kelompok Tani
Nomalisasi Sungai
Poktan
Terancam Gagal Tanam Padi, Warga Tanara Keluhkan Kurangnya Perawatan Saluran Sungai yang Menyebabkan Banjir
Terancam Gagal Tanam Padi, Warga Tanara Keluhkan Kurangnya Perawatan Saluran Sungai yang Menyebabkan Banjir
sultannews.co.id
Jumat | 07:28 WIB
Last Updated
2024-12-27T00:33:19Z
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
Trending Now
-
SERANG - Ketua Forum Mahasiswa Anti Tertindas (FORMAT) minta Pemerintah Pusat maupun Daerah, BPN, Penegak Hukum, sigap dan menindaklanjuti a...
-
SERANG - Paket pekerjaan rekontruksi Jalan Tambak - Warakas dengan panjang 900 meter, yang menghubungkan dua desa di Kecamatan Kibin dan Bin...
-
SERANG - Menanggapi pemberitaan terkait adanya betonisasi retak rambut dan belah pada pekerjaan rekontruksi Jalan Tambak - Warakas, pihak ko...
-
SERANG - PT. Cahaya Modern Metal Industri (CMMI) yang berada di kawasan Industri Modern Cikande, tepatnya di Desa Nambo Udik dan Sukatani, ...
-
Oleh : Advokat Suwadi, SH, MH. (Praktisi Hukum) OPINI - Kenaikan PPN menjadi 12% sudah diketok diberlakukan per 1 Januari tahun ini. Merunu...