Red Blue Force Community Menggelar Aksi Demontrasi Menyambut Hari HAM Internasional

sultannews.co.id
Jumat | 13:05 WIB Last Updated 2024-12-06T06:06:04Z

SERANG - Red Blue Force Community menggelar aksi demontrasi menyambut Hari HAM Internasional, di Bundaran Ciceri Kota Serang pada hari Kamis, 6 Desember 2024.

Sejumlah puluhan mahasiswa Banten yang tergabung dalam Red Blue Force Community (RBFC) menggelar Aksi Kamisan dalam rangka menyambut peringatan hari HAM Internasional, aksi yang di lakukan oleh mahasiswa sebagai bentuk refleksi dan mengingatkan kepada pemerintahan Indonesia agar terus berupaya mengungkap para pelaku pelanggaran HAM berat yang sudah dilakukan pada masanya.

Muhammad Dafa selaku Koordinator Umum RBFC mengatakan, "aksi pada kali ini sebagai bentuk pantikan refleksi dan mengingatkan kepada pemerintahan Prabowo Subianto agar terus mencari mengungkap aktor pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia, mungkin salah satunya Prabowo sendiri yang mempunyai catatan kelam pada masa era reformasi 98 sebagai dalang penembakan Mahasiswa Trisakti," katanya.

"Tidak hanya itu saja banyak kasus yang lain yang sampai saat ini belum bisa di ungkapkan oleh pemerintah, seperti kasus Munir dan Tragedi Semanggi," ungkapnya.

Aksi Kamisan pada kali ini bentuk aksi damai yang dilakukan oleh RBFC yang menyampaikan peringatan atas kasus pelanggaran HAM di Indonesia yang sampai saat ini juga belum bisa di ungkap para pelakunya.

Selanjutnya, Robian Soheh selaku Koordinator lapangan mengatakan, "kegiatan Aksi Kamisan ini sebuah suara keadilan untuk para korban agar para tersangka kasus pelanggaran HAM harus segera di selesaikan agar tidak terjadi lagi pelanggaran HAM berat di negara kita ini, dan juga aksi ini bentuk belasungkawa atas korban jiwa yang menjadi sasaran pelaku pelanggaran HAM, mungkin yang terdekat dengan kasus pelanggaran HAM adanya penembakan oleh oknum kepolisian yang di alami oleh siswa SMKN 4 Kota Semarang, pihak Polres Semarang seakan-akan merekayasa dengan adanya kejadian ini dan tidak ingin diketahui atas kesalahan yang dilakukan oleh oknum anggota kepolisian," paparnya.

Aksi Kamisan yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa menyampaikan bagaimana saat ini kondisi masyarakat Papua dianggap rendah sehingga sering terjadi tindakan represif terhadap masyarakat Papua sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh oknum aparat ketika masyarakat Papua ingin mencari keadilannya yang merupakan bagian dari warga masyarakat Indonesia yang baik dan juga kasus atas penembakan gas air mata oleh oknum Kepolisian terhadap supoter bola di stadion Kanjuruhan Malang. Aksi ini juga di akhiri dengan tabur bunga sebagai simbol matinya demokrasi kebebasan ekspresi di negara kita.

Pada kegiatan Aksi Kamisan RBFC menuntut kepada Pemerintah Indonesia dengan beberapa tuntutan :

1. Pemerintah segera mungkin menyelesaikan segala permasalahan HAM yang ada di Indonesia,
2. Bersihkan Kabinet Merah Putih dari dugaan yang terlibat dalam aksi KM 50,
3. Kasus kawan-kawn aktivis 98 yang hilang dan sampai sekarang tidak ditemukan, Kasus KM 50, Kasus kanjuruhan malang, Kasus penembakan  siswa SMKN 4 Kota Semarang dan masih banyak kasus lainnya,
4. Apakah dengan tindakan yang selalu represif dan di angap rendah, apakah Papua harus merdeka?,
5. Evaluasi sistem pengamanan dalam pertandingan sepakbola dan jangan sampai terjadi lagi penembakan gas air mata terhadap supoter sepak bola.

"Maka atas yang sudah terjadi kami dari RB Force Community akan menggelar aksi kembali dengan masa yang banyak dalam rangka menyampaikan aspirasi atas kasus pelanggaran HAM berat di tanggal 10 Desember sebagai hari peringatan Hari HAM Internasional," tutup Robian Soheh. (Klis)
iklaniklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Red Blue Force Community Menggelar Aksi Demontrasi Menyambut Hari HAM Internasional

Trending Now

Iklan