Menteri Agama dan Mathla’ul Anwar Bahas Penguatan Agama di Masyarakat

sultannews.co.id
Sabtu | 18:14 WIB Last Updated 2024-12-28T11:15:52Z

JAKARTA - Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Ketua Majelis Amanah Pengurus Besar Mathla’ul Anwar, Ahmad Sadeli Karim membahas sinergi dalam rangka penguatan pendidikan agama di masyarakat.

“Kita sedang mengajak ormas-ormas keagamaan untuk lebih solid. Permasalahan umat membutuhkan kerja sama semua pihak, terutama ormas keagamaan untuk memberikan solusi berbasis nilai-nilai keagamaan,” ujar Nasaruddin Umar, Jumat (27/12/2024).

Menurut Menag, untuk menyelesaikan masalah-masalah keumatan harus didasarkan pada ajaran agama.

“Semakin dekat umat dengan ajaran agamanya, maka semakin berhasil Kementerian Agama. Sebaliknya, jika umat semakin berjarak dari agamanya, maka itu adalah kegagalan kami di Kemenag,” tambahnya di Kantor Pusat Kemenag RI.

Ketua Majelis Amanah Pengurus Besar Mathla’ul Anwar, Ahmad Sadeli Karim, menyambut baik ajakan Menag. Ia menyampaikan bahwa Mathla’ul Anwar senantiasa mendukung program-program Kemenag, terutama di bidang pendidikan.

“Kami memiliki banyak sekolah dan program keumatan. Salah satu misi kami adalah membangun madrasah diniyah di pelosok-pelosok negeri. Kami berharap dapat menjalin kerja sama lebih erat dengan Kemenag untuk memajukan pendidikan umat,” jelas Sadeli Karim.

MA Meminta Pemerintah Tidak Mendiskriminasi Sekolah dengan Madrasah

Mathlaul Anwar meminta pemerintah untuk tidak mendiskriminasikan madrasah dengan sekolah.

"Kita masih mendapati beberapa disparitas perlakuan dari pemerintah terhadap sekolah yang di bawah Kemendikdasmen dan madrasah yang di bawah Kementerian Agama," ucap Sadeli.

Selain itu, Mathlaul Anwar juga siap mendukung Pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Kami juga siap berkontribusi untuk mendukung Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya di poin kedelapan terkait pendidikan,” tambahnya.

Ia juga menegaskan bahwa Mathla’ul Anwar, merupakan ormas Islam yang sudah lama berdiri.

“Kami lahir 10 tahun lebih dulu daripada NU, hanya berselang 4 tahun setelah Muhammadiyah. Dasar kami adalah ahlussunnah wal jamaah, dan menerima empat mazhab fiqih,” tuturnya.

Lebih lanjut, Sadeli menyebut Mathla’ul Anwar telah memiliki pengurus wilayah di 32 provinsi, termasuk di Papua. Mathla’ul Anwar juga berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah dalam penguatan pendidikan berbasis nilai-nilai keagamaan di Indonesia. (SA)

iklaniklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Menteri Agama dan Mathla’ul Anwar Bahas Penguatan Agama di Masyarakat

Trending Now

Iklan