Komitmen Atasi Food Waste di Indonesia, LPDP PK 232 Laksanakan Proyek Kalpataru

sultannews.co.id
Rabu | 18:30 WIB Last Updated 2024-07-03T11:32:33Z


DEPOK - Para Awardee LPDP Persiapan  Keberangkatan (PK) angkatan ke-232 Natarasa Nusantara telah melaksanakan proyek sosial di bidang lingkungan yang bernama Proyek Kalpataru.

Proyek Kalpataru ini diangkat dengan rasa prihatin melihat Indonesia menempati posisi pertama sebagai penyumbang sampah makanan terbanyak di Asia Tenggara, dengan total 14,73 juta ton per tahun (menurut laporan UNEP dalam Food Waste Index 2024).

Fenomena buruk ini sangat berbahaya jika tidak ditanggapi dengan cepat, seperti terjadinya perubahan iklim secara signifikan yang dapat mengancam kehidupan vital masyarakat Indonesia dalam aspek ekonomi dan kesehatan.

Kondisi tersebut yang menggerakkan para Awardee LPDP PK-232 untuk berkontribusi melalui proyek Kalpataru.

Kami PK-232 berkomitmen untuk terjun membantu secara hulu ke hilir dalam memecahkan permasalahan isu food waste yang terus melonjak di negara kita. Kompleksitas permasalahan ini tidak dapat diselesaikan dengan cara konvensional, melainkan memerlukan solusi yang strategis.

Kami sudah menggodok rangkaian kegiatan Kalpataru ini dengan matang, salah satunya dengan cara menghubungkan beberapa stakeholder peduli lingkungan untuk bersinergi dalam mewujudkan lingkungan hidup yang lestari,” jelas Yeti Yuniarsih, Ketua Angkatan PK-232.

Proyek ini diadakan dua hari, pada hari Sabtu, 22 Juni 2024 secara daring, dan hari  Sabtu,  29  Juni  2024  secara  luring.  Kegiatan  daring  diisi  dengan  webinar bertemakan Food Waste Free Movement dengan narasumber Calvin Rudolph Co-Founder Surplus.id. serta materi webinar tentang Mengubah Sampah Menjadi Cuan oleh narasumber Ivena Apulina dari Rumah Kompos Desa Adat Padangtegal.

Webinar ini terbuka secara gratis untuk umum, dan telah disimak oleh lebih dari 220 peserta dari seluruh Indonesia.

Antusiasme peserta proyek Kalpataru ini juga terlihat pada kegiatan luring yang dilaksanakan di Bank Sampah Induk (BSI) Rumah Harum Depok, Jawa Barat. Serangkaian kegiatan yang telah dilakukan, pertama, Bakti Sosial Eduwisata Pengolahan Sampah berupa pemberian materi tentang menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah makanan. “Pengelolaan sampah anorganik menjadi poin penting untuk ibu-ibu mulai aware untuk memilah sampah. Karena ketika dipilah, kita akan memberikan nilai yang lebih tinggi pada sampah tersebut,” ujar Herman selaku Founder BSI Rumah Harum Depok.

Setelah dilakukannya penyuluhan materi tersebut, masyarakat diajak secara langsung untuk belajar membuat kompos dari sampah organik; dan demo masak sisa bahan makanan yang sering terbuang. Selanjutnya, kegiatan ditutup dengan donasi dari PK-232 kepada BSI Rumah Harum Depok berupa timbangan barang, troli barang, karung, dan drop box sampah; serta pemberian sembako kepada seluruh peserta kegiatan yang berjumlah lebih dari 64 paket sembako.

Dalam kesempatan ini, Irawan Harahap selaku CEO Digital Technology Ecosystem and Development Sinar Mas Land menyampaikan bahwa Sinar Mas Land merupakan perusahaan properti yang mendukung proyek dengan inovasi teknologi dan solusi lingkungan yang berkelanjutan. “Program Kalpataru dari PK-232 ini sejalan dengan visi sustainable perusahaan yang diimplementasikan di setiap lini bisnis Sinar Mas Land. Kami berharap melalui sponsorship ini dapat mendukung keberhasilan program tersebut sehingga dapat memberikan manfaat yang baik dan positif bagi masyarakat.”

Selanjutnya pada kegiatan kedua, PK-232 bersama-sama dengan seluruh stakeholder melakukan penanaman 100 bibit pohon di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok, Jawa Barat, sebagai simbol bentuk kehidupan dan mendukung penghijauan lahan. Penetapan untuk melakukan penanaman di UIII Depok, menjadi lokasi yang sangat ideal dengan mempertimbangkan ketersediaan lahan serta kebutuhan penghijauan lahan.

“Kami sangat senang proyek Kalpataru dari PK-232 mendapat respon positif dari masyarakat yang sangat antusias dan giat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan proyek Kalpataru I dan II. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga mendapat dukungan secara penuh oleh pihak sponsor yang tidak hanya berada di wilayah Jabodetabek, namun yang juga berada di Papua,” jelas Pindry Happyliah, anggota PK-232.

Sizs Jerry selaku Head Community Finance of PT. Freeport Indonesia (salah satu sponsor pada kegiatan Kalpataru) juga hadir onsite pada kegiatan tersebut. Beliau menyampaikan “Perusahaan kami sangat senang bisa terlibat secara langsung dalam memecahkan tantangan isu lingkungan ini. Isu proyek PK-232 juga merupakan salah satu program prioritas kami untuk terus berkomitmen membantu pengelolaan limbah dan melakukan penghijauan lingkungan. Kami berharap, bentuk dukungan berupa sumbangan barang-barang yang kami berikan dapat digunakan secara optimal dalam mendukung penghijauan yang berkelanjutan.”

Segenap Awardee LPDP PK-232 mengucapkan terima kasih banyak kepada LPDP yang telah memberikan amanah tugas proyek sosial ini, sehingga memberikan banyak hikmah dan pembelajaran yang berarti. Harapannya, Proyek Kalpataru menjadi pengingat untuk terus berkomitmen menjaga bumi menuju lingkungan hijau yang berkelanjutan.

Ucapan terima kasih dihaturkan juga kepada para sponsor Proyek Kalpataru: Sinarmas land, Digitalhub, PT Freeport Indonesia, Abon Gulung Pawai Papua Manokwari Hawai Bakery, Billy Jaya Hotel Manokwari, Saison Indonesia, dan PT PGN LNG Indonesia. Serta terima kasih kepada para media dan komunitas partnership yang telah berkenan menyebarkan informasi ini sebagai gaung inspirasi demi menjaga bumi.

Sekilas Tentang PK-232 Natarasa Nusantara PK-232 merupakan salah satu wadah pembelajaran sekaligus kontribusi bagi putra-putri bangsa penerima beasiswa (awardee) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang akan melanjutkan studi, baik program Magister maupun Doktoral, di perguruan tinggi terkemuka di dalam maupun luar negeri di dunia. Angkatan ke-232 dengan total 301 Awardee, berasal dari 30 Provinsi dan 134 Kabupaten/Kota di Indonesia. Angkatan Persiapan Keberangkatan ini diberi nama Natarasa Nusantara.

Natarasa berarti menata perasaan sebelum memulai sesuatu, sedangkan Nusantara menggambarkan wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Natarasa Nusantara memiliki arti ‘Menata rasa untuk nusantara dengan berbakti kepada nusa dan bangsa melalui sumbangsih sesuai peran kita masing-masing’.

Nama ini diusung dengan harapan dapat menggaungkan pesan bahwa menjadi awardee berarti harus bersiap dengan segala proses yang akan dilalui dan bergerak bersama demi mewujudkan asa Nusantara yang cemerlang. (AS)

iklaniklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Komitmen Atasi Food Waste di Indonesia, LPDP PK 232 Laksanakan Proyek Kalpataru

Trending Now

Iklan