SERANG,- Masifnya upaya para oknum yang mengatasnamakan masyarakat asal Desa terdampak langsung dari kegiatan industri PT.Indah Kiat Kragilan, yang memiliki agenda ingin menguasai limbah kawat ditanggapi serius oleh Forum LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) Kecamatan Kragilan dengan menggelar rapat di aula kantor Desa Tegal Maja pada Jum'at malam,19/07/2024.
Forum yang dibentuk sebagai wadah bersatunya LPM di 5 Desa ini dalam keputusan rapatnya menyatakan sikap
untuk mempertahankan pengolahan limbah kawat Indah Kiat.
Tampak dalam deretan kursi depan menghadap ke peserta rapat yaitu Marjuki Ketua Forum LPM Kragilan, H.M.Ikhsan, Dewan Penasehat dan Angga Apria Siswanto, Dewan Pembina.
Pada prinsipnya Forum LPM menghargai kerja sama dengan pihak ke-tiga sesuai dengan klausul yang telah menjadi sebuah kesepakatan dan sifatnya mengikat bagi kedua belah pihak, sebagaimana yang diungkapkan oleh H.M.Ikhsan dihadapan awak media.
Ikhsan mengutarakan tujuan dari rapat ini untuk menampung aspirasi dari semua anggota LPM yang hadir dan untuk menindak lanjuti pengolahan limbah kawat tetap LPM yang mengelola sesuai yang sudah di sepakati oleh pihak Indah Kiat, Muspika dan 5 desa yang terdampak sebelumya.
"Sudah disepakati bersama dengan Indah Kiat, Muspika dan 5 Desa terdampak langsung, bahwa Forum LPM dalam melaksanakan kegiatannya menggandeng pihak ke-3," jelas Kepala Desa yang terkenal dengan produk kerajinan bambunya .
Sekedar info, 5 desa yang masuk kategori terdampak adalah ; Desa Tegal Maja, Jeruk Tipis, Kamaruton, Kragilan, Sentul dan 1 pihak yang mewakili wilayah Utara.
Ikhsan pun berharap kepada semua anggota Forum LPM Kecamatan Kragilan agar tetap solid, jangan sampai lengah dan terprovokasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Di tempat yang sama Marjuki, Ketua forum LPM mengatakan hal yang senada bahwa Forum yang dipimpinnya siap mempertahankan pengolahan limbah kawat buangan Indah Kiat, apapun itu alasannya.
"Kami siap mempertahankan pengolahan limbah kawat, apapun alasannya," tegas pria asal Desa Tegal Maja ini.
Diakhir obrolannya Marjuki mengingatkan, "Ini Forum LPM, program harus dijalankan sesuai dengan namanya, untuk pemberdayaan masyarakat." Tutupnya. (Red/*)
