Sultannews.co.id - Hamas menyebut dalam pernyataan resminya bahwa Ismail Haniyeh, pemimpin politik mereka, tewas terbunuh di kediamannya di Iran akibat serbuan Israel.
Kelompok yang menguasai Gaza ini mendeskripsikan bahwa Haniyeh "tewas dalam serangan mematikan Zionis".
Israel belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait hal ini.
Hamas mengatakan Ismail Haniyeh, yang pada April lalu kehilangan tiga putra dan empat cucunya dalam serangan udara di Gaza, sempat menghadiri upacara pelantikan presiden Iran yang baru, Masoud Pezeshkian, pada Selasa (30/07) waktu setempat.
Kehadiran Haniyeh dalam seremoni tersebut menjadi penampilan publiknya yang terakhir.
“Gerakan Perlawanan Islam Hamas berduka cita untuk rakyat Palestina, untuk bangsa Arab dan Islam, dan untuk semua orang yang bebas di dunia,” ujar Hamas dalam pernyataannya.
Sebagian besar pemimpin Hamas memilih tidak banyak tampil di depan publik, sementara yang lainnya menghabiskan sebagian besar hidup mereka menghindari upaya pembunuhan oleh Israel.
Sementara itu, Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) telah menyampaikan belasungkawa menyusul tewasnya Ismail Haniyeh di Teheran.
Dilansir Sepah News, media resmi mereka, IRGC mengatakan mereka tengah menyelidiki “penyebab dan seberapa parah dampak dari insiden tersebut” dan akan mengumumkan hasilnya.
Mereka menyebut Haniyeh dan salah satu pengawalnya meninggal secara “syahid”.
IRGC adalah kekuatan militer, politik dan ekonomi utama di Iran, dengan hubungan yang erat dengan pemimpin tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei.
Pembunuhan Ismail Haniyeh dilakukan dengan rudal berpemandu yang menargetkan kediaman pribadinya di Teheran, kata sumber dari media Saudi, Al Hadath.
Media tersebut melaporkan rudal itu menghantam kediaman Haniyeh sekitar pukul 02:00 waktu setempat – sebagaimana yang juga disebutkan oleh media pemerintah Iran.
Media Fars, yang berafiliasi dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran, menyebut Haniyeh ditempatkan di sebuah kediaman untuk para veteran di bagian utara Teheran, dan bahwa ia terbunuh oleh "proyektil dari udara". (Red)
Sumber : BBC.com