Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

sultannews.co.id
Minggu | 11:44 WIB Last Updated 2024-06-30T04:49:21Z


Nama Mahasiswa : Muhammad Gilang Ramadhan
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu : Dede Iko Murofikoh, S.H, M.H
Kampus : UNPAM psdku Serang

OPINI - Muhammad Gilang Ramadhan beropini mengenai Ideologi Pancasila Terbuka yang dilandaskan pada pendapat para ahli bahwasanya Ideologi merupakan konsep yang kompleks dan beragam, sering kali didefinisikan dengan berbagai cara oleh para ahli di berbagai bidang.

Secara umum, ideologi mengacu pada seperangkat gagasan atau pandangan yang sistematis tentang kehidupan, masyarakat, atau sistem politik, yang memberikan landasan bagi orientasi dan tindakan politik, sosial dan budaya seseorang atau kelompok.

Antonio Gramsci (1891-1937), seorang teoretikus politik Italia, memperluas konsep ideologi dengan mengartikulasikan bahwa ideologi tidak hanya mencakup gagasan atau keyakinan, tetapi juga budaya, nilai-nilai dan norma-norma yang mendukung hegemoni kelompok dominan.

Secara keseluruhan, ideologi adalah suatu kerangka pemikiran yang mempengaruhi pandangan dunia seseorang atau kelompok, serta menentukan sikap dan tindakan mereka dalam konteks politik, sosial dan budaya.

Definisi ini beragam tergantung pada perspektif dan pendekatan teoretis dari para ahli yang mempelajarinya. Pancasila, sebagai ajaran hidup dan fondasi negara Indonesia, telah menjadi topik perdebatan yang terus berkembang sejak pertama kali dirumuskan pada tahun 1945.

Konsep ini tidak hanya menjadi dasar identitas nasional Indonesia tetapi juga merupakan contoh yang unik dari ideologi terbuka yang relevan dalam konteks global saat ini.

Pancasila, sebagai ajaran hidup dan fondasi negara Indonesia, telah menjadi topik perdebatan yang terus berkembang sejak pertama kali dirumuskan pada tahun 1945. Konsep ini tidak hanya menjadi dasar identitas nasional Indonesia tetapi juga merupakan contoh yang unik dari ideologi terbuka yang relevan dalam konteks global saat ini.

Pengertian dan Makna Pancasila

Pancasila, yang secara harfiah berarti "lima prinsip", merupakan kumpulan nilai-nilai dasar yang dianggap penting bagi masyarakat Indonesia. Lima prinsip ini mencakup:

1. Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab,
3. Persatuan Indonesia,
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam musyawarah/perwakilan,
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Secara bersama-sama, prinsip-prinsip ini mencerminkan semangat inklusivitas, keadilan dan pluralisme, yang menjadi dasar bagi negara Indonesia dalam memelihara harmoni antar-etnis, agama dan budaya.

Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Konsep ideologi terbuka merujuk pada sistem nilai atau pandangan dunia yang tidak star atau statis dan dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa mengorbankan esensi nilai-nilai mendasarnya. Dalam konteks Pancasila, ini berarti;

1. Inklusivitas dan Fleksibilitas. Pancasila memungkinkan inklusi nilai-nilai baru yang relevan dengan zaman tanpa mengesampingkan nilai-nilai asli yang dipegang teguh oleh bangsa Indonesia.

2. Kemampuan Beradaptasi. Seiring dengan perubahan sosial, ekonomi, dan politik global, Pancasila telah mampu beradaptasi dengan dinamika zaman untuk tetap relevan sebagai landasan negara.

3. Pengakuan atas Keanekaragaman. Pancasila menghargai keberagaman budaya, agama dan suku bangsa dalam kerangka kesatuan nasional, yang memberi ruang bagi berbagai ekspresi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Implikasi Global dari Konsep Ideologi Terbuka

Pancasila, dengan prinsip-prinsipnya yang inklusif dan adaptif, memberikan contoh bagi negara-negara lain tentang bagaimana sebuah negara dapat mempertahankan identitas nasionalnya sambil tetap terbuka terhadap perubahan dan kemajuan global. Hal ini relevan dalam konteks globalisasi di mana nilai-nilai tradisional sering kali diuji oleh dinamika modernitas.

Kesimpulan

Sebagai landasan ideologis bagi Indonesia, Pancasila bukan hanya simbol kedaulatan nasional tetapi juga contoh nyata dari ideologi terbuka yang dapat mengakomodasi keberagaman dan perubahan zaman. Dengan mempertahankan nilai-nilai dasarnya sambil tetap adaptif terhadap perubahan, Pancasila tidak hanya relevan untuk masa kini tetapi juga untuk masa depan yang lebih inklusif dan harmonis.

Pancasila sebagai dasar ideologi terbuka menawarkan pandangan yang bermanfaat bagi masyarakat global yang semakin terhubung dan kompleks ini, menggambarkan bagaimana sebuah negara dapat memelihara identitasnya sambil tetap terbuka terhadap kemajuan global dan perubahan yang mendesak.

iklaniklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Trending Now

Iklan