SERANG - Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) terus melakukan inovasi-inovasi sejak angkatan ke I hingga ke IV. Inovasi sebagai tindak lanjut atas perjanjian kerja sama (PKS) antara UGM dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang.
PKS juga sebagai program pentahelix yang dilakukan Pemkab Serang yang merupakan konsep multi pihak dimana unsur pemerintah, akademisi, badan dan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media massa berkolaborasi serta berkomitmen untuk mencapai tujuan yang sama.
Adapun inovasi yang dilakukan KKN-PPM Mahasiswa UGM periode IV Tahun 2023 diantaranya memasang Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) dengan panel tenaga surya di Kecamatan Tanara, dan report perkembangan mangrove di wilayah Pontang-Tirtayasa dan Tanara (Pontirta).
KKN-PPM Mahasiswa UGM periode IV Tahun 2023, Muhammad Bagus Hidayatullah mengatakan, yang dilakukan oleh pihaknya yakni lebih memerhatikan dengan berusaha untuk mengurangi ketergantungan listrik PLN dengan memasang lampu peneranga jalan umum tenaga surya. Berangkat dari latar belakang tersebut, pihaknya mencoba mengaplikasikan mulai dari infrastruktur yang sederhana salah satunya lampu penerangan jalan.
”Salah satu energi alternatif yang sangat mumpuni di Indonesia mungkin juga melingkupi spesifik di wilayah Kecamatan Tanara, Pontang dan Tirtayasa salah satunya tenaga matahari,”ujarnya melalui keterangan tertulisnya yang disiarkan Diskominfosatik Kabupaten Serang pada Jum’at, 2 Februari 2023.
Oleh karena itu, kata Bagus, para mahasiswa menginisiasi untuk melakukan perakitan dan juga pemasangan lampu penerangan jalan berbasis panel surya, untuk mendukung infrastruktur yang ada di Tanara dengan menggunakan matahari. ”Lampu tenaga surya ini bisa untuk mengurangi penggunana listrik PLN, dan juga meningkatkan efisiensi energi melalui energi terbarukan dari matahari,”terangnya.
Bagus memaparkan, lampu jalan tenaga surya untuk fasilitas umum tersebut tersebar di 12 titik yakni 6 titik di Tanara dan 6 titik lainnya di Desa Pedalaman sebagai upaya untuk tidak konsumsi lebih dari Listrik PLN. ”Sedangkan untuk daya tahan tenaga surya bisa dalam satu malam full, dengan kekuatannya sekitar 10 watt atau sekitar selama 12 jam daya tahannya,”jelasnya.
*Report Perkembangan Mangrove*
Sementara Muhammad Raihan Tifaldi mengatakan bahwa ada beberapa fokus program kerja (proker) KKN-PPM Mahasiswa UGM periode IV Tahun 2023 salah satunya permintaan dari Pemkab Serang adalah perkembangan mangrove. Mangrove yang ada di wilayah Pontang, Tirtayasa dan Tanara sudah digalakkan sejak tahun 1987 yang kemudian digalakkan kembali pada tahun 2004 dan seterusnya sampai saat ini.
”Akan tetapi tidak ada report terkait seberapa besar perkembangannya, dan di lokasi-lokasi mana saja yang berkembang dan lokasi yang rusak dan sebagainya untuk keberadaan mangrovenya,”katanya.
Oleh karena itu, pihaknya melakukan penelitian terkait perkembangan mangrove menggunakan citra satelit secara waktu atau multi waktu sejak tahun 1990, 1995 hingga Tahun 2023, untuk melihat seberapa banyak mangrove-mangrove yang berkembang perwaktu tersebut. Selanjutnya akan di ukur juga dampak jasa lingkungannya itu kandungan karbon yang tersimpan di mangrove tersebut.
”Karena seperti yang diketahui, karbon yang ada di mangrove itu lebih besar tersimpan daripada hutan-hutan tropis yang di daratan. Jadi, itu mungkin salah satu dampak jasa lingkungan keberadaan mangrove yang ada di kawasan Pontang, Tirtayasan dan Tanara,”terang Raihan.
Lebih lanjut Raihan menerangkan, yang terdapat pada pohon mangrove yakni perhitungan stok karbon kalau misalnya berdasarkan UN atau United Nations itu sudah ada carbon trading nya. Jadi seberapa besar daerah bisa mengkalkulasikan karbon yang ada di dalam mangrove itu, maka semakin banyak uang yang bakal diterima atau dana untuk menjaga mangrove tersebut.
”Jadi dengan adanya report carbon ini diharapkan bisa dilanjutkan dari pemerintah daerah untuk mendapatkan dana untuk bisa mengembangkan mangrove tersebut,”tuturnya.