Hari Libur Nasional, Berikut Sejarah Singkat Tentang Isra Miraj

Kamis | 09:25 WIB Last Updated 2024-02-08T02:29:57Z

Salah satu peristiwa penting yang terjadi pada bulan Rajab adalah Isra Miraj. Sebuah peristiwa yang sangat agung dan penting, yaitu ditugaskannya Nabi Muhammad SAW dan umatnya untuk mengerjakan shalat lima waktu dalam sehari semalam.


Isra Miraj diperingati pada tanggal 27 Rajab. Di Indonesia, pada tanggalan tahun Masehi yang bertepatan dengan 27 Rajab kemudian ditetapkan sebagai hari libur nasional.


Bila merujuk pada pendapat bahwa Isra Miraj terjadi pada 27 Rajab, maka tahun ini bertepatan dengan tanggal 8 Februari 2024.


Hal ini sesuai dengan ikhbar Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang menyatakan 1 Rajab 1445 H jatuh pada Sabtu 13 Januari 2024 lalu.


Tanggal itu juga sama dengan hari libur Isra Miraj yang sudah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, yaitu Kamis 8 Februari sebagai hari libur nasional. Ketetapan itu tertuang dalam Surat keputusan Bersama (SKB) 3 menteri Nomor 3 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024.


Pada dasarnya Isra Miraj adalah dua peristiwa yang berbeda, namun terjadi dalam satu malam. Peristiwa Isra terjadi secara singkat pada suatu malam, Rasulullah SAW didatangi oleh Malaikat Jibril dan kendaraan Burraq yang satu langkahnya secepat dan sejauh mata memandang, Rasulullah pun menuju ke sumur air zam-zam.


Di sana, Malaikat Jibril membelah dada Nabi Muhammad SAW dan mensucikan hati beliau menggunakan air zam-zam dan setelah itu Rasulullah pun melanjutkan perjalanannya menujuh ke Masjidil Aqsa di Kota Syam dengan mengendarai Burroq dengan Jibril.


Diperjalanan Nabi Muhammad melihat-lihat pemandangan indah yang belum pernah beliau lihat sebelumnya, inilah keajaiban yang diberikan kepada Nabi Muhammad pada saat perjalanan Isra dan Miraj.


Kisah Perjalanan Menuju Langit (Miraj)


Setelah peristiwa Isra selesai yakni dari Masjidil Haram Makah ke Masjidil Aqsa di Syam, kini Rasulullah SAW harus melanjutkan perjalanannya menujuh langit tertinggi, yakni menuju langit ketujuh atau Sidratul Munthaha.


Di tiap tingkatan langit tersebut, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan nabi-nabi terdahulu. Nabi-nabi tersebut di antaranya: Nabi Adam di langit pertama. Nabi Isa dan Yahya di langit kedua.


Nabi Yusuf di langit ketiga. Nabi Idris di langit keempat. Nabi Harun di langit kelima. Nabi Musa di langit keenam. Nabi Ibrahim di langit ketujuh. Sejak kedua peristiwa tersebut, umat Islam diwajibkan menjalankan salat lima waktu dalam sehari.


Kapan seharusnya kita memperingati Isra dan Miraj?


Sebenarnya, yang paling penting pada momen peringatan Isra dan Miraj adalah semangatnya, yaitu untuk selalu mengingat usaha dan jerih payah Nabi Muhammad SAW bagi umatnya. Terlebih dalam hal pelaksanaan shalat fardhu, apakah kita sudah melaksanakannya dengan baik dan khusu'.

iklaniklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Hari Libur Nasional, Berikut Sejarah Singkat Tentang Isra Miraj

Trending Now

Iklan