Miris Komersialisasi Pendidikan dan Pungutan Liar yang Terjadi di Tubuh Pendidikan

SULTANNEWS.CO.ID
Jumat | 16:59 WIB Last Updated 2023-12-17T15:44:51Z


TANGERANG- Terjadinya Problematika di pendidikan, apalagi adanya dugaan komersialisasi di pendidikan itu hal yang calsik maka ini berdasarkan temuan dan di lapangan masih adanya Pemungutan Liar terjadi yang di duga salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cempaka 1. Cisoka jln Raya megu. kp. Sadang. Desa cempaka Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang provinsi-Banten itu terjadi, " Pada Minggu (10/12/2023) 


Salah satu kejadian terjadi pada sekolah Dasar Negeri yang mirisnya wali murid diwajibkan membayar uang untuk pengambilan rapot dengan nilai sebesar Rp 10.000/ Siswa-siswi. 


Hasil penelusuran awak media sultannews pada Rabu 13/12/2023 SD Negeri Cempaka 1 saat  wali murid mengambil Raport orang tua siswa-siswi tersebut harus membayar uang Rp 10.000; (sepuluh ribu rupiah) Per/ Siswa- siswi. 


Ibu yang berinisial A yang enggan di sebutkan namanya menyampaikan bahwasanya saya sudah 2 tahun ini berjalan, jadi saya setiap pengambilan raport bayar itu sebesar Rp.10.000; jika tidak bayar untuk Raport ditahan pak, ucap Ibu Wali Murid. 


Padahal kami orang awam tau pak adanya dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) dari pemerintah. Tapi kami takut pak kalau banyak protes, takutnya anak saya dikeluarin dari sekolah", ujarnya


Lebih aneh lagi setiap kenaikan kelas dan kelulusan selalu mengadakan jalan jalan, berwisata, seperti Baru baru ini yang lagi berwisata ke taman mini Jakarta Siswa-siswi di pungut biaya sebesar Rp. 150.000; ( seratus lima puluh ribu rupiah) 


Menurut sekolah ini hanya ongkos saja pak- ibu, tidak termasuk snack minuman, Makanan anak" Jadi makanan pun bawa sendiri.


kalau melihat ekonomi sulit seperti sekarang berat pak, tapi kalau tidak ikut, tidak dapat nilai kata ibu guru ," ucap ibu S salah satu wali murid kls 4 tersebut


Ditempat yg berbeda hasil penulusuran awak media dengan ibu A. wali murid kls 2 mengatakan uang yang Rp 10.000 di pungut kemaren kata wali kelas mau dikembalikanagi katanya tapi sampai hari ini belum dikembalikan, padahal hari Jumat tgl 15 /12/2023 pembagian raport. 


Anak saya setahun yang lalu dapat bantuan Bansos PIP sebesar Rp 450.000(empat ratus lima puluh ribu) tapi cuman Rp 400.000 yg kamu terima, kata ibu guru dipotong Rp 50.000 untuk biaya administrasi. Dan harus dibelanjakan di sekolah untuk beli seragam sekolah seperti. Ungkapnya 


Lanjut bahwa seragam merah putih, baju batik dan lainya sehingga orang tua tidak ada lagi uang yang dibawa pulang kerumah. Mau tidak mau harus dibeli pak." ucap ibu A( inisial )



Sempat kami hubungi Rian wakil kepala sekolah lewat pesan WhatsApp, mengatakan kalau masalah ini saya tidak tahu pak. Tapi nanti saya mau konfirmasi ke kepala sekolah dulu, nanti saya beritahu ke bapak lagi, ucap pak Rian.


Sampai saat ini awak media tidak dapat konfirmasi ke kepsek dan tidak di respon. 


Penulis : Indra 

Editor   : Es

iklaniklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Miris Komersialisasi Pendidikan dan Pungutan Liar yang Terjadi di Tubuh Pendidikan

Trending Now

Iklan