Serang - Badan Kesatuan Kebangsaan dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Banten menggelar Sosialisasi Pancasila kepada Mahasiswa Universitas Primagraha (UPG) di Aula UPG pada Rabu (22/11/2023).
Sosialisasi tersebut mengusung tema "Pancasila sebagai dasar negara dan landasan yang kokoh secara filosofis yuridis sosiologi sebagai kerangka dalam kehidupan bernegara."
Acara tersebut Dihadiri oleh Kesbangpol Provinsi Banten, Civitas Akademis UPG serta 70 Mahasiswa UPG.
Rektor UPG, Romli Ardie mengatakan " bahwa beberapa pakar mengatakan bahwa orang indonesia tidak bangga dengan keindonesiaannya (Adat, Budaya maupun Produk Lokal)".
"Kondisi yang terjadi saat ini, kita lebih fokus untuk membangun moral kita semua. sehingga penyimpangan dalam pemahaman pancasila itu tidak terjadi," jelasnya
"Sebagai orang indonesia bangun terkait dengan kondisi negara kita karena harus bangga harus bangga terhadap jika kita harus ada dalam hati kita saya sebagai orang Indonesia rasa memilikinya itu harus tinggi. Mudah mudahan rasa bangga terhadap negara itu tumbuh dalam hati dan jiwa kita semua," ungkapnya.
Sementara itu, Prof. Sholeh Hidayat Pembina Yayasan Insan Pelita Pratama Indonesia (YIPPI) UPG mengatakan bahwa Pancasila sebagai ideologi bangsa mungkin masih tergolong belum cukup baik tingkat pemahamannya. Padahal Pancasila sangat penting pedoman hidup bernegara suatu bangsa
"Ditingkat masyarakat akar rumput terutama generasi mudanya, pemahaman terhadap pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional sangat memprihatinkan," katanya.
Sholeh melanjutkan bahwa berdasarkan riset yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) banyak mahasiswa yang tidak paham dan hafal Pancasila
"Berdasarkan survei yang dilakukan LSI terhadap mahasiswa perguruan tinggi. Sebanyak 40% Mahasiswa tidak memahami dan tidak hafal Pancasila," paparnya.
Dirinya mengungkapkan bahwa Pancasila merupakan suri tauladan yang harus ditanamkan dalam diri individu masyarakat Indonesia. Sehingga Indonesia menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur (Sebuah negeri yang baik yang diampuni Tuhan).
Fathurrahman, Kepala Bidang (Kabid) Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Provinsi Banten mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan sosialisasi dari pemerintah daerah yang kebetulan diwakili oleh Kesbangpol untuk mahasiswa ada juga untuk pelajar ada juga untuk pesantren untuk masyarakat.
"Yang pertama membumikan Pancasila. Karena Pancasila selama ini dianggap kurang (disosialisasikan). Maka kita sebagai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang berwenang untuk memberikan sosialisasi ke masyarakat," jelasnya.
"Harapannya yang pertama mahasiswa sudah makin paham dengan Pancasila kemudian membulatkan bahwa Pancasila itu satu-satunya dasar negara kita falsafah negara-negara kita kemudian ideologi negara kita," harapnya. [A. Muklis/*]