SERANG - Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA) Kabupaten Serang 2023 selesai diselenggarakan untuk yang kelima kali. Pada gelaran tahun ini, RW 04, Kampung Dukuh, Desa Margagiri, Kecamatan Bojonegara keluar sebagai juara umum setelah menyabet tiga kategori. Pemberian penghargaan dilaksanakan di Graha Pena Radar Banten, Kamis (12/3/2023).
Pada gelaran kelima ini, terdapat banyak inovasi-inovasi yang muncul, termasuk dalam pengelolaan sampah. Inovasi tersebut mendapatkan apresiasi dari Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah. "Potensi terbesar di masyarakat harus kita gali, masyarakat harus ikut berpartisipasi dalam segala kegiatan pembangunan, termasuk persoalan kebersihan, keamanan lingkungan, inovasi bisa digali di setiap desa," kata Bupati Serang melalui keterangan tertulis.
Ia meyakini, program LKBA yang sudah diselenggarakan selama lima tahun ini dapat membantu Pemkab Serang dalam mengatasi permasalahan sampah. Apalagi program ini bekerja sama dengan Polda Banten, Korem 064/Maulana Yusuf, dan media massa yakni Radar Banten Grup.
Menurut Tatu, tanpa ada kesadaran dari masyarakat, penanganan masalah sampah tidak akan selesai. Ditambah lagi saat ini Kabupaten Serang belum memiliki tempat pembuangan sampah akhir mandiri dan masih harus bekerjasama dengan daerah lain. "Karena kabupaten Serang Baru tahun ini mulai memiliki mesin pengelolaan sampah dan itu pun kapasitasnya masih kecil," jelasnya.
Tatu yakin, pengelolaan sampah bisa dimulai dari tingkat RT/RW. Kuncinya kebersamaan dengan dorongan dari pemerintah desa dan kecamatan. " Pengelolaan harus sudah dilakukan di desa-desa seperti pemanfaatan sampah menjadi kompos, dijadikan pakan magot, dan proses lainnya yang bernilai ekonomi. Itu semua bisa dilakukan di tingkat RW, dan ke depan, saya perintahkan dan mengevaluasi camat dalam program ini," tegas Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Banten ini.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Serang, Haryadi mengatakan, partisipasi masyarakat dan desa pada LKBA tahun ini cukup meningkat apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Semua RW berlomba agar wilayahnya bisa menjadi juara. Kemudian di samping itu, juri-juri juga merasa kesulitan dalam menentukan juara karena bagus semua,” katanya.
Ia mengapresiasi karena tahun ini Desa Margagiri kembali mempertahankan gelar juaranya. Ia pun mendorong agar Desa Margagiri menjadi desa wisata. “Ini salah satu desa yang harus kita angkat potensinya sehingga nanti Desa Margagiri dapat berkembang dan maju, kemudian menjadi desa mandiri. Semoga LKBA ini bisa menjadi rintisan untuk bisa menjadi desa wisata,” ujarnya. [*/Red]