Pandeglang -Milenial Pandeglang Peduli Menggelar Ngopi Kesejarahan yang bertema "Integrasi Nilai-Nilai Sejarah Menuju Sumber Daya Manusia Unggul" yang bertempat di Rumah Kemasan, Cipacung-Pandeglang, pada Rabu, (6/9/23).
Kegiatan diskusi ini menghadirkan para narasumber yang berkompeten diantaranya Bonnie Triayana (Sejarawan/Pendiri Historia), Sekretaris Disdikpora Dr Sutoto, Akademisi Asep Saefullah Kamali, dan para penanggap Ketua OKP dan mahasiswa Kabupaten Pandeglang.
Sejarawan sekaligus Kurator Museum Multatuli, Bonnie Tirayana menuturkan peran generasi muda di Kabupaten Pandeglang khususnya, untuk bangkit memajukan daerah. Soalnya kata Bonnie, saat masa kolonialisme, Pandeglang melahirkan banyak tokoh bangsa yang jasanya masih dikenang hingga kini antara lain Sutradara Teguh Karya dan Maria Ulfah mantan Menteri Sosial pada Kabinet Sjahrir II tahun 1946.
Dikatakan sejarawan yang belum lama ini ditangkap pemerintah Belanda karena menyoal kemerdekaan Indonesia, saat kolonialisme bercokol maka warga dihadapkan dengan pembatasan termasuk dalam akses pendidikan. Katanya, saat dijajah strata pendidikan warga Indonesia adalah kelas bawah sehingga jarang yang jadi pejabat atau penguasa, kecuali mereka dari lingkungan bangsawan dan tuan tanah.
Menurutnya, Namun setelah kemerdekaan, akses pendidikan sangat mudah sehingga sayang untuk kita lewatkan. Dengan mudahnya akses pendidikan idealnya SDM warga kita lebih baik. Tapi disparitas antar si kaya dan si miskin masih terjadi dan rata-rata lama sekolah di wilayah kita masih rendah. Ini PR kita bersama untuk menyelesaikannya dalam pembangunan SDM yang unggul dan berkualitas, paparnya.
Sekretaris Dindikpora Pandeglang Dr Sutoto mengatakan, sejarah kelam Bangsa Indonesia harus menjadi spirit generasi muda merawat nasionalisme.
“Sekarang semua sudah bebas merdeka dan pendidikan sangat mudah didapat. Pemerintah juga membuka berbagai ruang pemuda untuk berkreasi sehingga harus dimanfaatkan. Kami yakin dengan pemuda yang giat dan kompeten, daerah kita akan lebih baik lagi,” kata Sutoto.
Pembicara lainnya Asep Saefullah Kamali, akademisi STKIP Syekh Manshur Pandeglang dihadapan peserta mengajak agar memperbaiki etika dan menanamkan karakter baik.
“Generasi muda Pandeglang harus bisa membangun optimisme dalam segala hal. Isi kemerdekaan ini dengan baik dalam bidang apapun,” tutupnya. (Fauzy)