Tangerang - Pekerjaan pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMAN 30 Kabupaten Tangerang pada tahapan pelaksanaan kegiatan pemagaran dipertanyakan LSM Aliansi Pemantau Kinerja Aparatur Negara (APKAN).
Dikatakan Cecep R.H, untuk metode pelaksanaan pasangan batu pondasi pada kegiatan pemagaran tetap dipaksakan, meskipun dilokasi terdapat genangan air dengan ketinggian yang diperkirakan mencapai 20 cm.
"Untuk proses pasangan batu pondasi dengan kondisi air tergenang seperti itu, apakah bisa dijamin untuk kualitasnya," kata Ketua DPD LSM APKAN, Kamis (24/08/2023).
Masih kata Cecep, sebelum pasangan batu dilakukan serta dicampur dengan adukan semen, permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan ataupun dikeringkan terlebih dahulu.
"Pihak pelaksana seharusnya mengeringkan permukaan dasar dari genangan air," imbuhnya.
Ditambahkan Cecep, sebelum dilakukan pemasangan batu, biasanya untuk lantai kerja diberikan urugan pasir dengan ketinggian 5 cm. Selain itu juga, untuk pondasi itu seharusnya digali, bukan numpang diatas tanah.
"Dengan adanya genangan air seperti itu, apakah penggunaan pasir 5 cm sebagai lantai dasar digunakan? Saya rasa itu tidak ada," tambahnya.
Sementara itu, salah satu perwakulan dari PT. Harizka Sarana Medika ketika dikonfirmasi menerangkan bahwa untuk kegiatan pemagaran tingginya mencapai 120 cm.
"Untuk pondasi yang tertanam 40 cm, serta lebar pondasi bawah 70cm," terangnya.
Diketahui, pekerjaan pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMAN 30 Kabupaten Tangerang dengan nomor kontrak 900/02.0052/KKPPK/DINDIKBUD/2023 dengan nilai kontrak Rp 6.367.165.600,00 bersumber dari APBD tahun anggaran 2023, PT. Harizka Sarana Medika sebagai pelaksana dan waktu pelaksanaan 155 hari kalender. [Ldin/*]