Tersangka TPPO Bunuh Diri di Sel Mapolres Pandeglang, Advokat: Itu Korban

sultannews.co.id
Selasa | 14:49 WIB Last Updated 2023-07-11T07:51:17Z

Pandeglang - Pendapat Satria Pratama selaku Advokat terkait adanya Tersangka kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) Muhammad Soleh alias BC (23) meninggal karena bunuh diri. BC ditemukan meninggal di ruang tahanan atau sel Mapolres Pandeglang, Banten.


Saya tegaskan bahwa tahanan yang meninggal itu adalah sebagai korban. Ingat ini korban.



Berdasarkan Perpol Kepolisian Nomor 4 tahun 2005 salah satunya adalah mengatur bagaimana pengurusan tahanan.


"Aturan pengursan tahanan ini adalah tanggung jawab kepolisian tentang kesehatan dan lainnya. Sehingga yang ditahan dalam kondisi baik-baik saja, karena perlakuan ada jaminan dan sebagainya. Tetapi kenapa itu bisa terjadi kepada korban berarti ada kelalaian dari petugas jaga," jelasnya. 


Pihaknya mengatakan mekanisme pengawasan pastinya ada komandan jaga atau petugas lain secara bergantian


petugas penjaga piket tahanan juga diperiksa secara internal.

Bila terdapat unsur kelalaian dari petugas piket saat peristiwa terjadi, sanksi yang diberikan bakal sesuai dengan hasil pemeriksaan yang hingga kini masih dilakukan Propam.


"Apakah sanksi disiplin, apakah kode etik, nanti tergantung dengan hasil pemeriksaan Bid Propam. Apakah ditemukan unsur kelalaian dari petugas," dan kalau cukup bukti tetapkan ada nya tersangka. 



Setahu saya begitu ketatnya disiplin penjagaan dan prosedur tetap yang berlaku di lembaga kepolisian sampai setiap makanan yang diantar kepada tahanan pun diperiksa oleh polisi, tetapi kok bisa sampai kecolongan seperti ini. Sebagai tahanan seharusnya merasa nyaman berada di dalam sel. Anehnya, dia justru meninggal gantung diri dengan tali kolor. Ada apa?


Memang berdasarkan hal itu dugaan kuat saya ada unsur kelalaian pihak kepolisian. Karena walaupun dalam kondisi tertentu petugas jaga harus bertanggungjawab. Kalau dianiaya pasti ada minta tolong, memang ada CCTV tapi itu hanya sarana. Tanggung jawab penuh tetap pada petugas jaga. 


Dan juga saya mengikuti perkembangannya melalui pemberitaan bahasa ada Kejanggalannya yakni MS hanya memakai dua tali celana yang digunakan untuk gantung diri dan masing-masing berukuran sekitar satu jengkal.


Agus menduga tewasnya MS berkaitan dengan perilakunya ketika ditahan yang kerap menangis dan meminta uang ke keluarga. MS ditahan selama kurang lebih sebulan.


"Setiap hari anak itu dalam tekanan. Dia sering menghubungi (telepon ke keluarga), nangis minta uang tiap harinya. Katanya tolong kirimin uang. Sering dikirim Rp 100.000, Rp 50.000, enggak tahu buat apa," ujar Agus.


Satu hari sebelum meninggal, MS juga sempat meminta untuk dikirimi uang, tapi tidak diberikan karena besoknya akan dijenguk. [Ty/*]

iklaniklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tersangka TPPO Bunuh Diri di Sel Mapolres Pandeglang, Advokat: Itu Korban

Trending Now

Iklan