Pandeglang - Mobil anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten mengalami kecelakaan tunggal di jalan raya Labuan- Pandeglang Km 2 tepatnya di Desa Tegal Wangi, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang-Banten.
Peristiwa itu terjadi akibat kondisi jalan yang licin karena banyaknya ceceran tanah yang diduga disebabkan oleh aktivias galian C (tanah) yang berada tak jauh dari lokasi kecelakaan hingga mobil Anggota DPRD Provinsi Banten itu terperosok ke selokan.
Saat dihubungi, Anggota DPRD Provinsi Banten dari Fraksi Partai Demokrat, Yoyon Sujana membenarkan bahwa Mobil Ford Ranger XYT dengan Nopol B 9177 CBA Warna merah yang terperosok ke selokan itu miliknya.
"Kejadian peristiwa itu ketika saya hendak menghindari pengemudi motor, tiba-tiba mobil yang saya bawa langsung oleng karena kondisi jalan dipenuhi tanah dan menyebabkan jalan menjadi licin," katanya, Sabtu (15/7/23).
Dengan kondisi jalan yang licin akibat adanya galian C di sekitar lokasi, Yoyon meminta Pemerintah daerah (Pemda) Pandeglang untuk segera ditindak lanjuti melalui Dinas terkait.
"Peristiwa ini diminta agar menjadi perhatian serius untuk Pemda Pandeglang melihat kondisi jalan saat ini yang licin dan dipenuhi tanah karena disebabkan adanya galian C untuk segera dibersihkan, agar tidak ada korban lagi cukup saya yang menjadi korban ," pintanya.
Selain itu lanjut Yoyon mengatakan untuk dinas terkait agar di kroscek perizinan dari aktivitas galian C (tanah) ini dan jika mempunyai izin dilokasi galian itu harus diberikan rambu-rambu.
"Kalau menyangkut galian C, tentu harus ada izin, jika izinnya sudah ada agar dipasang rambu-rambu pada ruas jalan tersebut supaya pengguna jalan bisa berhati-hati saat melintasi jalan itu," ungkapnya.
Sementara, salah satu pengendara roda dua yang kerap melintasi jalan raya Labuan Pandeglang, Ahmad Umuh mengaku sangat tergangu dengan galian C, karena akibat aktivitas galian itu banyak tanah yang berceceran dijalan.
"Kondisi jalan saat musim kemarau berdebu itu sangat menggangu sudut pandang bagi pengengguna jalan dan parah lagi ketika musim hujan jalan menjadi licin," katanya.
Semenjak galian C (tanah) mulai beraktivitas sekitar satu bulan ini lanjut Umuh, pemilik galian tersebut diduga tidak memikirkan akibat bahaya yang disebabkankannya.
"Banyak tanah yang berceceran di jalan akibat aktivitas galian C itu, tetapi terkesan dibiarkan saja dan parahnya lagi tidak diberikan rambu-rambu agar pengguna jalan dapat berhati-hati, ini sangat bahaya," ungkap Umuh Mahasiswa STKIP Babunajjah ini. [Ty/*]