Jakarta - Panghayatan terhadap Pancasila beserta nilai-nilai yang terkandung didalamnya sangat penting dilakukan generasi muda ditengah banyaknya persoalan bangsa yang kian akut. Hal tersebut dikemukakan Syamsudin Saman, Ketua Umum Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EN - LMND) dalam Kuliah Umum Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023 bertajuk 'Integrasi Nilai-nilai Pancasila Menuju SDM Unggul'.
"Ada banyak persoalan akut terjadi di Indonesia, mulai dari tidak terdistribusinya keadilan, polarisasi politik, kemiskinan, hilangnya hak-hak sipil dalam berorganisasi dan berpendapat dan lain-lain. Untuk itu, generasi muda harus kembali belajar dan menghayati Pancasila supaya kontribusi untuk bangsa keluar dari persoalan itu," terang Syamsudin.
Pancasila, sebut Syamsudin merupakan Philosofische grondslag atau dasar pikiran yang digali dari kondisi objektif masyarakat Indonesia oleh para tokoh pendiri bangsa supaya Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan berdaulat.
Sayangnya kata Syamsudin, para elite Indonesia melupakan ini dan mengabaikannya.
"Bagaimana Indonesia bisa kuat, bisa unggul dan rakyatnya makmur dan berdaulat kalau nilai-nilai Pancasilanya saja tidak lagi dipertahankan," kata Syamsudin lagi.
Lanjut Syamsudin, jika semua komponen bangsa berpegang teguh pada pancasila secara konsisten, negara menurutnya tidak akan terperangkap oleh masalah-masalah akut yang menimbulkan disintegrasi antar sesama anak bangsa seperti yang terjadi sekarang.
Bukti nyata dari tidak dipegang teguhnya kembali Pancasila oleh para elite politik Indonesia bagi Syamsudin menajamnya ketimbangan ekonomi antar si kaya dan si miskin.
"Saya rasa pidato 1 Juni Bung Karno jelas, Indonesia merdeka semua untuk sema, bukan untuk suatu golongan orang, bukan pula untuk orang perorangan. Tapi prakteknya ekonomi kita liberal. Tidak ada distribusi ekonomi secara merata. Yang ada hanya ketimpangan demi ketimpangan," jelasnya.
"Kalau elite kita paham Pancasila ga akan ada oligarky, ga akan ada orang super kaya di Indonesia dan ga akan ada pengerukan lahan hanya untuk memperkaya segelintir orang," sambung Syamsudin.
Syamsudin berharap, kader-kader LMND diseluruh Indonesia dapat menjadi pelopor, memajukan cara pandangnya dan terus menerus menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup.
Karena menurutnya, ditengah globalisasi yang cepat dan menghadapi bonus demografi, generasi Indonesia bisa tergerus oleh zaman dan kontra produktif kalau saja Pancasila tidak dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain karena alasan itu, dengan penghayatan nilai-nilai Pancasila secara dalam, generasi Indonesia diyakini Syamsudin menjadi generasi unggul dan dapat bersaing secara global tanpa harus menindas dan merasa hebat atas bangsa lain.
Hadir dalam kuliah umum sebagai narasumber Dr. Tuti Widyanigrum.,SH.,MM, Akademisi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta serta perwakilan LMND dari seluruh Indonesia. [Ty/Hs]