Banten, STN - Pasca penutupan paksa toko jamu oleh warga Kilasah kecamatan Kasemen beberapa hari lalu ternyata tidak membuat jera para penjual Miras tersebut.
Dari pantaun awak media di lapangan, sejumlah toko miras berkedok jamu yang berada di Wilayah Kecamatan Serang dan Kasemen masih tetap saja buka.
Selain itu Beberapa titik-titik Toko jamu yang diduga menjual miras yaitu di depan Mandala Citra di Unyur, Cigabus, Pandean, Karanghantu, Keroya, Sawaluhur Pakupatan.
Sementara itu salah seorang warga yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan bahwa keberadaan toko miras diduga pihak Aparat keamanan dari Satpol PP tidak mengetahui adanya toko Miras yang berkedok Jamu ini.
Toko miras berkedok jamu di duga tidak di ketahui oleh aparat keamanan atau dinas instansi Pol PP atau diduga tutup mata sehingga marak berkeliaran toko jamu yang menjadi penjual miras. Dan yang menjadi sasaran pembeli adalah anak-anak muda
"Yah mas rame sih toko jamunya biasanya pembeli diberikan plastik kayaknya isinya minuman di bungkus dan di bawa oleh pembelinya," ungkapnya, Selasa (17/5/23).
Menanggapi hal tersebut, Ketua Koalisi Kasemen Bersatu (KKB), Bombom yang juga Ketua DPK KARABEN RI Kota Serang menyampaikan dari sekian banyak lokasi toko jamu yang menjual berbagai macam merek jenis alkohil diminta pihak terkait segera ditindak.
"Seharusnya mereka menjual jamu untuk kesehatan tapi ini malah menjual miras yang bisa merusak kesehatan, saya menduga aparat baik dari Satpol PP maupun polisi diduga tutup mata dan kalau masih menjual miras terus saya akan tutup paksa dengan tim dan warga karena bisa merusak generasi," jelasnya.
Selain itu Ketua KPK Nusantara perwakilan Banten mengatakan jangan hanya toko jamu nya saja yang di tutup, Gudang Miras juga yang ada Diwilayah kota serang harus di tutup.
"Jangan hanya penjual mirasnya saja yang di tindak, penyimpanan atau Gudang Miras yang sebagai suplayer juga harus di berikan tindakan tegas," katanya.
Reporter: Saiful Bahri
