Serang, STN - Kondisi perekonomian di Indonesia yang sedang tidak menentu, sehingga peluang pragmatisme sangat terbuka lebar dan bisa dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Kondisi itu dikhawatirkan Oleh Sekertaris Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWO- I) Provinsi Banten Hasan Ashari, Menurutnya bisa berdampak pada kualitas penyelenggaraan Pemilu yang saat ini serba tidak pasti.
"Sekarang lagi susah, resesi ekonomi, harga-harga bahan pokok naik, lapangan pekerjaan susah, ini kan sebetulnya tantangan karena kemungkinan akan semakin terbuka peluang pragmatisme. Ini harus diatasi bersama, jangan sampai pemilu kita rusak karena oknum yanh memanfaatkan situasi, baik dengan konstituen maupun penyelenggara pemilut,"ujarnya saat disela berbuka puasa di kantor DPW IWO- I Banten dibilangan CIpocok Kota Serang, Selasa (4/4/23).
Lebih lanjut Hasan Mengatakan bahwa dirinya menilai wacana penundaan pemilu hingga opsi sistem proporsional tertutup atau terbuka tidak produktif dibahas jelang pelaksanaan pemilu serentak tahun depan.
"Polemik itu dipastikan berpengaruh pada persiapan partai merealisasikan target yang sudah dicanangkan jauh-jauh hari Kami Menilai, dua pilihan sistem pemilu, baik yang terbuka dan tertutup ada kelebihan dan kekurangannya, Kami menyarankan pemilu tahun depan tetap menggunakan sistem terbuka. Jangan jadi tidak pasti. Yang jelas para Bakal Calon Anggota Dewan (BCAD) yang baru lebih bersemangat kalau proporsional terbuka karena punya peluang,"harapnya.
Masih kata Hasan ,adanya wacana tertutup terbuka ditambah pemilu ditunda, itu sedikit banyak berpengaruh pada kinerja BCAD.
Belum selesai dengan wacana tertutup, datang lagi soal penundaan pemilu. Ia tidak ingin semuanya jadi semrawut. Energi masyarakat, termasuk partai politik, pun makin terkuras. Padahal, penyelesaian permasalahan fundamental yang ada, Indonesia tidak sedikit.
belum lagi usul ada pemilu ditunda.
"Kami inginnya jangan menghabiskan energi untuk yang begini-begini. Membahas membangun bangsa menurut Kami lebih menantang, dibanding membangun wacana yang begini (sistem pemilu tertutup dan penundaan pemilu), Perubahan aturan mengenai pemilu bisa dilakukan dengan perencanaan matang, atau di waktu yang tepat, seperti pembahasanUU Pemilu, Saat ini, semua terkesan mendadak Apalagi kalau yang bicaranya KPU, tentang proporsional terbuka tertutup, menurut Kami tidak pantas,"paparnya.
Terkahir menurut sekertaris DPD IWO - I Banten ini, KPU pelaksana saja, melaksanakan UU, titik, nggak usah buka wacana. Regulasinya kerjakan, siapin dengan baik. Adanya wacana tersebut membuat persiapan bakal calon legislatif (bacaleg) terganggu.
"Tidak sedikit dari mereka memilih untuk menunggu kepastian aturan yang nantinya ditetapkan. Disisi lain, para pengurus partai di daerah tetap melakukan kinerja yang sudah ditetapkan pengurus pusat. Dan ini berpengaruh kepada persiapan, terutama caleg yang baru. Kalau ada wacana tertutup, ya sudah nanti saja, yang sekarang yang sudah dekat pemilu harus jadi tahun 2024 dengan proporsional terbuka,"tutupnya.
Reporter: Suprani | Editor: Zami