Meriahkan Hari Raya Idul Fitri, Masyarakat di Bengkulu Lakukan Tradisi Unik!

sultannews.co.id
Sabtu | 20:55 WIB Last Updated 2023-04-22T14:04:41Z
Dok. Tradisi Sangkure (Hari Pertama Lebaran). ist

Bengkulu, STN - Setiap daerah di Indonesia menyimpan kekayaan budaya yang beragam termasuk saat merayakan hari raya Idul Fitri. 


Seperti masyarakat di Bengkulu, para pemuda yang tergabung dalam organisasi kepemudaan Karang taruna Desa Tanjung Baru dan Tanjung Agung Kecamatan Maje Kabupaten Kaur kerap mengadakan kegiatan rutin dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri.


Momen itu bentuk rasa syukur masyarakat (Muslim-red) saat merayakan hari kemenangan (Idul Fitri) setelah satu bulan menjalankan ibadah puasa (Ramadan-red)


Pemuda dari suku Nasal tersebut mengadakan tradisi atau kebiasaan yang unik, yaitu mengadakan kegiatan Ciksiti (malam takbiran) dan Sengkure (lebaran pertama) setelah sholat Idul Fitri, kebiasaan ini sudah dilakukan dari beberap puluhan tahun yang lalu.


Acara Ciksiti dan Sengkure yang dilakukan pada malam takbiran dan siangnya itu semata-mata hanya menambah kegiatan fositif atau hiburan dalam merayakan hari kemenangan (Idul Fitri).


Dok. Tradisi Ciksiti (Malam Takbir).

Saat acara Ciksiti ini dilakukan, Masyarakat mengenakan berbagau Kostum jika untuk laki-laki memakai busana perempuan, selain itu di tambah dengan busana-busana yang dibentuk selucu mungkin. 


Setelah berbusana yang sedemikian rupa lalu Ciksiti di iringi oleh alat musik, mengelilingi pedesaan.


Sementara saat tradisi Sengkure dilakukan saat siang hari, Masyarakat menggunakan Kostum yang seram, dimana masyarakat bungkus dengan ijuk sampai tidak terlihat bagian kulit lagi dan atraksi sengkure ini biasanya di lakukan oleh 10 hingga 15 orang.


Setelah masyarakat menggunakan kostum kemudian berjalan kaki mengelilingi Desa-desa dengan diiringi suara musik.


Perlu diketahui tradisi ini sudah dilakukan sejak masyarakat dahulu, karena dulu itu minimnya hiburan sehingga tercipta ide-ide yang cemerlang.


Antusias masyarakat desa setempat dan desa-desa lain sangat luar biasa dan menyukai acara tersebut maka sampai saat ini kegiatan Ciksiti dan Sengkure tetap dilaksanakan sehingga menjadi sebuah tradisi.


Ditempat yang sama, Tokoh pemuda Desa Tanjung Baru, Rozi Almetra mengatakan kegiatan ini sering di lakukan saat Hari raya Idul Fitri.


 "Acara Ciksiti dan Sengkure ini selalu kita lakukan setiap lebaran karna menambah kegiatan positif bagi pemuda," katanya, Sabtu (22/4).


"Pada hari raya Idul Fitri 1444 Hijriyah/2023, Masyarakat yang mengikuti tradisi sengkure bukan hanya dari kalangan pemuda melainkan juga Ketua BPD Desa Tanjung Baru dan Tanjung Agung beserta Pemerintah desa Dan tokoh masyarakat," sambungnya.


Sementara itu senada juga dikatakan oleh Ketua BPD Desa Tanjung Agung, Edo Rolis mengatakan bahwa kegiatan tradisi Ciksiti dan Sengkure ini kami sangat mendukung.


 "Ini salah satu bentuk dukungan kami untuk pemuda yang selalu aktif dalam melakukan kegiatan yang bermanfaat, dan sekaligus mempertahankan keariban lokal, kita sangat mendukung kegiatan-kegiatan ini, karna banyak sekali nilai-nilai yang positif yang bisa kita ambil. Dua desa ini selalu mengutamakan azaz kebersamaan dan kekompakan setiap kegiatan Ciksiti dan Sengkure selalu bergabung dan bekerjasama yang baik," pungkasnya.


Reporter: Kondri Opta J

iklaniklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Meriahkan Hari Raya Idul Fitri, Masyarakat di Bengkulu Lakukan Tradisi Unik!

Trending Now

Iklan