 |
| Dok. Perwakilan tim observasi Direktorat KPK RI Nurtjahyadi saat memberikan keterangan pada wartawan. (ist) |
SULTANNEWS.CO.ID | Tim Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) mengunjungi Gedung Pendopo Bupati Kabupaten Pandeglang. Kedatangan tim pemberantasan korupsi tersebut bertujuan menindaklanjuti observasi desa percontohan yang ada di Pandeglang yakni Desa Bandung, Kecamatan Banjar.
Tim Observasi Direktorat KPK RI, Nurtjahyadi mengatakan, kedatangan dia dan timnya bertemu dengan Bupati Pandeglang, Irna Narulita untuk membahas hasil observasi Desa Bandung, Kecamatan Banjar yang diajukan sebagai salah satu desa percontohan program desa anti korupsi.
Hasilnya, kata dia, masih banyak kekurangan yang harus dipenuhi oleh Desa Bandung untuk menjadi salah satu kandidat desa anti korupsi salah satunya kekurangan di bagian dokumen.
“Yah ini baru beres audien dengan Bupati Pandeglang terkait hasil observasi kemarin di Desa Bandung bahwa masih banyak kekurangan dokumen yang belum dilengkapi,” kata Nurtjahyadi sesaat usai bertemu bupati, Rabu (1/2/2023).
Ia menjelaskan, ada 5 indikator yang harus dilengkapi oleh Desa Bandung yakni penguatan tata laksana, penguatan pengawasan, penguatan partisipasi masyarakat, penguatan pelayanan publik dan kearifan lokal.
“Kami memberikan batasan waktu selama dua hari untuk segera dikirimkan dan di upload pukul 15.00 WIB agar bisa melengkapi dokumen kelengkapannya tersebut,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bandung, Wahyu Kusnadiharja menyampaikan bahwa pihaknya saat ini sedang melengkapi berkas yang dibutuhkan untuk menjadi kandidat desa percontohan program desa anti korupsi yang diadakan oleh KPK RI.
“Kita running dan mudah-mudahan hari ini bisa diselesaikan semua jadi kebetulan di arsip itu 1 tahun banyak. Insyaallah optimis kita bukan masalah kalah atau menang cuma yang pasti penerapan pola pemerintahan di desa itu yang bersih dari pada korupsi tentunya,” tambahnya. [Din]
