Dok. Ilustrasi. (ist) |
STN - Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi, Bambang Nursasongko, mengingatkan untuk tidak sering-sering sikat gigi. Cukup dua kali yakni setengah jam sesudah sarapan dan sebelum tidur.
Kebiasaan selalu menyikat gigi setiap kali selesai makan, menurut Bambang malah bikin gigi gampang rusak, bukannya tambah bersih.
“Bahaya begini. Sehabis makan, mulut menjadi asam. Kalau gigi kena asam, sama seperti garam kena air, larut dan lama-lama hancur,” kata Bambang di acara gelar wicara Penyakit Gigi Dahulu vs Sekarang, Jakarta.
Supaya tidak larut, Bambang, menyarankan, tunggu dulu selama setengah jam. “Minimal setengah jam (setelah sarapan), supaya ludah kita menetralisir lagi, baru boleh disikat,” ujar dia.
Setelah bangun tidur, sebaiknya sekadar kumur-kumur, tidak perlu sampai menyikat gigi. Bau mulut? Itu hanya menimpa orang-orang dengan pola makan berantakan sebelumnya, ada sisa makanan, atau bahkan ada karang gigi.
“Kalau gigi bersih, itu relatif tahan (dari bau mulut) dalam waktu satu hari,” kata Bambang dilansir liputan6.com.
Menurut Bambang, sekali pun sarapan di kantor, tentunya tak masalah. “Memang di kantor tidak ada toilet? Disikat di kantor, lah,” ujarnya.
Pun setelah makan siang, tidak perlu disikat. Bambang, mengatakan, lakukan ‘kumur-kumur kotor’ setengah jam setelah makan agar makanan yang disantap tidak menempel di gigi.
“Kumur-kumurnya jangan malu-malu. Betul-betul kumur-kumur jorok. Kalau malu di depan publik, lakukan di toilet,” kata Dosen Fakultas Kesehatan Gigi Universitas Indonesia (FKG-UI) ini.
Gigi, kata Bambang, bukan seperti mobil Limousine. Gigi adalah off-roader yang berjalan di lumpur. Setelah selesai berjalan di lumpur, agar lumpur itu tidak mengeras, harus dibilas atau disemprot dengan air yang cukup kuat.
“Kalau disiram pakai ember saja, dia tidak akan bersih. Jadi, harus kumur yang kuat,” kata Bambang menekankan. [Red]