Dok. Wacana duet Puan Maharani dan Yusril Ihza Mahendra. (ist) (Tangkapan layar) |
STN, Jakarta - Jelang Pilpres 2024, pembicaraan mengenai pasangan capres-cawapres yang akan bertarung semakin hangat dibicarakan.
Terbaru, sebuah gambar dua tokoh politik, yakni Puan Maharani dan Yusril Ihza Mahendra disandingkan. Gambar itu diunggah oleh pegiat media sosial Ali Syarief melalui akun twitternya @alisyarief.
"Keren nech..hehehe berharap jd lawan Anies Baswedan," tulisnya, dikutip Sabtu (18/2/2023).
Unggahan itu pun ramai dibahas netizen. "klo ditelusuri, ini bisa dibilang, duo wong kito! yg satu wong kito, yg satu putrinya wong kito! tapi utk pilihan, meski sy jg wong sumatra, sy in syaa Allah tetap akan piilh yg terbaik dari capres2 yg ada dari sisi rekam jejaknya; ANIES BASWEDAN!," tulis akun @hani***
"Saya se7 bila perlu hanya ada 2 pasangan capres cawapres saja puan-yusril lawan Anies-AHY," celoteh lainnya.
"Wahhh bagus nih lebih adem dibanding Geng sebelah," cuap warganet lainnya.
Sebelumnya diberitakan, Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) bertemu untuk membahas perkembangan politik di Tanah Air jelang Pemilu 2024.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Sekjen PBB Afriansyah Noor bertemu di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2023).
Menurut Afriansyah, pertemuannya dengan Hasto juga membahas sejumlah masalah dan kemajuan bangsa, serta kemungkinan koalisi antara PDIP dan PBB. "Kami (PBB dan PDIP) memiliki kesamaan visi dalam membangun bangsa dan negara. PBB realistis saja mengusulkan calon wakil presiden Prof Yusril Ihza Mahendra kepada PDIP yang mana nanti akan dipasangkan dengan siapa pun kami akan menerimanya," kata Afriansyah.
"Jika dipasangkan dengan Mbak Puan, atau siapapun yang direstui oleh PDIP, PBB siap mendukung penuh akan memenangkan pasangan calon tersebut," ujar Afriansyah, dalam keterangan yang diterima, Kamis (26/1/2023).
Hasto Kristiyanto pun membenarkan adanya pertemuan dengan Sekjen PBB Afriansyah Noor. Hasto mengatakan, peluang untuk berkoalisi dengan PBB sangat terbuka, tetapi saat ini masih dalam tahap penjajakan.
Editor: Zami