STN, Pandeglang | Kasus pembunuhan sadis yang di alami seorang mahasiswi di Kecamatan Maja Kabupaten Pandeglang menuai sorotan dari banyak pihak.
Salah satunya dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Banten Versi La Ode Umar Bonte Dwi Nopriadi Atma Wijaya, dirinya mengungkapkan, perbuatan pelaku RA yang menghabisi nyawa korban Elisa Siti Mulyani dengan cara menghantam leher korban menggunakan closed bekas merupakan sebuah perbuatan yang keji dan brutal
Dengan demikian, kata Dwi, pelaku RA harus diberikan hukuman yang seberat-beratnya sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukannya
Selain itu, lanjut Dwi, meski pelaku RA mengaku bahwa dia refleks menghantam leher korban dengan menggunakan closed bekas, namun dia meminta agar aparat kepolisian untuk terus menggali motif dan fakta hukum pada kasus pembunuhan sadis ini
"Jika melihat kronologis dan informasi dari juru bicara keluarga korban, kami menduga pembunuhan ini sudah direncanakan oleh pelaku. Bertemunya pelaku dengan korban di tempat kejadian pun bukan sebuah kebetulan," kata Dwi Nopriadi kepada awak media di Kota Serang, Sabtu 11 Februari 2023
Menurut pihak keluarga korban, kata Dwi, sebelum melakukan pembunuhan, pada siang harinya pelaku RA sempat mendatangi ayah korban di rumahnya. Pelaku meminta kepada ayah korban agar membujuk Elisa supaya mau balikan lagi menjadi pacarnya
"Ini juga bagian dari rangkaian pembunuhan itu," kata Dwi Nopriadi
Agar keluarga korban bisa mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya, Dwi Nopriadi meminta kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turun langsung ke Pandeglang guna menangani kasus tersebut
"Kepolisian Polres Pandeglang tentu sudah sangat profesional dalam menangani kasus ini. Namun pengungkapan kasus ini akan lebih serius lagi apabila pak Kapolri terjun langsung ke lapangan," ujar Dwi
Reporter: AR/Tablo