STN, Jakarta - Menjelang tahun politik 2024 mendatang, dimana ajang kontestasi politik akan berlangsung, terutama Pilpres iklim politik semakin dinamis. Apalagi dengan semakin munculnya figur-figur yang memiliki potensi untuk ikut bertarung dalam pilpres 2024 mendatang.
Salah satunya Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc. yang mendapat dukungan dari Gerakan Nasional Pemuda Islam (GNPI) yang dikoordinatori oleh Irwan Abdul Hamid S,H.
Dukungan tersebut dibuktikan dengan mendeklarasikan Yusril untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024-2029 yang dihadiri ratusan pemuda di Gedung Juang, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2023).
Dalam sambutannya, Irwan mengatakan, Prof. Yusril Ihza Mahendra, merupakan sosok politisi muslim yang tak diragukan lagi. Sejak memimpin Partai Bulan Bintang pasca Reformasi tahun 1998 hingga sekarang, ia tampil sebagai tokoh muslim pembaharu dalam dunia politik tanah air. Tampilannya yang sejuk dan teguh pendirian, mampu memainkan irama politik tanpa meninggalkan identitas keislamannya.
“Bagi kami, Yusril melakoni politik sebagai jalan untuk pengabdian kepada Negara. Saking cintanya pada bangsanya, ia selalu membela kaum lemah sebagai wujud menjalankan nilai-nilai agama di tengah masyarakat. Politisi muslim telah melekat pada dirinya, jadi tak heran ketika memperjuangkan nilai-nilai Islam diterapkan pada setiap langkah dan tindakannya,” ucap Irwan.
Selain dikenal sebagai politisi muslim, Irwan menegaskan, Yusril juga dikenal sebagai Pendekar Konstitusi. Siapa yang tak kenal dengan kepakarannya dalam bidang tata negara. Saat Presiden Soeharto mau mengundurkan diri, ia terlibat dalam penyusunan naskah pengunduran diri pemimpin Orde Baru itu secara konstitusi tanpa pertumpahan darah rakyat banyak.
Kepakaran hukumnya, Yusril gunakan dalam membuat Undang-undang saat dirinya menjabat Menteri Hukum dan Perundang-undangan era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Menteri Hukum dan HAM zaman Presiden Megawati Soekarnoputri. “Disaat Yusril menjabat Menteri Hukum, lahirlah banyak UU, seperti pembentukan Mahkamah Konstitusi (MK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pusat Penelitian dan Analisis Transaksi, dan lain sebagainya,” terangnya.
Irwan menilai, Pendekar Konstitusi sangat cocok disematkan kepada Yusril. Sebab, dari dulu hingga sekarang ia selalu tampil memberikan solusi hukum untuk mengurangi perdebatan yang tajam di publik. Makanya, Indonesia membutuhkan tokoh Politisi Muslim dan Pendekar Konstitusi yang mampu menyatukan semua kalangan menuju Indonesia adil dan makmur.
“Gerakan Nasional Pemuda Islam (GNPI) merupakan kumpulan pemuda muslim yang merasa terpanggil untuk sebuah kemaslahatan ummat dan bangsa dengan mendeklarasikan diri mendukung serta mendorong Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc. Menuju Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 demi Indonesia bermartabat,” harapnya.
Keterpanggilan ini merupakan bukti bahwa pemuda Islam menghendaki sebuah perubahan dan kemajuan bangsa dalam rangka mendorong ke arah yang lebih baik sejalan dengan cita-cita pendiri bangsa. Bahwa Yusril adalah tokoh politik yang tepat untuk diamanahkan menjadi pemimpin di Tahun 2024 – 2029.
“Saya berharap gerakan ini tidak hanya berhenti pada hari ini, kita akan konsolidasikan ke seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke, untuk perubahan Indonesia yang lebih baik,” pungkasnya.
Dirinya juga menganalogikan, bahwa setiap orang yang sakit tentu ia membutuhkan rumah sakit atau ahlinya yaitu dokter. Begitupun kendaraan ketika mengalami kerusakan pastinya akan dibawa ke bengkel, namun apabila suatu negara mengalami permasalahan tentunya membutuhkan ahli tata negara.
Usai mendeklarasikan diri, seluruh anggotanya membubuhi tanda tangan sebagai dukungan. [Red/*]